Pengamatan SATLI "Kubah Burung dan Museum Reptil Taman Mini Indonesia Indah"



Minggu, 27 November 2011
Seharusnya saya ada di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Gadog hari ini. Setelah mendapat pesan singkat dari ketua Himpro Satwa Liar tentang pengamatan di Taman Mini Indonesia Indah, saya memutuskan untuk meminta izin pada Bu Annete pengelola di PPS gadog dan atas kebaikan hatinya saya diberi izin. Dan hari ini saya dan 8 rekan dari Himpro Satli dan 2 pendatang dari HKSA berangkat ke Taman Mini Indonesia Indah.
Seperti biasa, kami berkumpul di BNI Dramaga -tempat favorite yang digunakan lebih dari 90% mahasiswa IPB untuk janjian- dan akhirnya kami berangkat ke Taman Mini Indonesia Indah dengan berbekal pengetahuan sangat minimal tentang perjalanan ke Taman Mini Indonesia Indah. Kalau untuk perjalanan turun naik angkot, bis, kereta saya emang jagonya walaupun sesekali nyasar, tapi kalau untuk jalan tol modal yang saya pake adalah ingatan saat jalan bareng uni.
Three... Two... Go....
Mobil yang kami gunakan berjalan melintasi jalan raya dramaga yang seperti biasanya masih dipenuhi oleh angkot, next memasuki area tol melalui gerbang tol Sentil City. Hal yang paling diutamakan saat melewati jalan tol dan saat itu kamu dijjadikan sebagai navigator adalah ‘memperhatikan setiap penunjuk arah di jalan tol’ dan saya telah semaksimal mungkin mengingat hal itu tapi apa daya mobil itu melewati pintu keluar Taman Mini. Anang yang mengendarai mobil sempat akan berbelok saat melihat pintu keluar Taman Mini yang –menurutnya- tertutupi oleh gedung (sedangkan menurut saya pintu tol itu hanya ditutupi oleh pohon-pohon yang teramat rindang, tapi hal ini bisa kita lihat lagi di kemudian hari) tapi karena ada mobil dengan kecepatan tinggi melewati sisi kiri kami dia mengurungkan niatnya berbelok ke pintu tol itu dan alternatif terbaik adalah keluar melewati pintu keluar Cawang dan mencari jalan menuju Taman Mini. Dan bencana pertama adalah sopir mobil kedua Fauzi hampir ditilang karena berbelok secara mendadak tikungan yang kata polisi ‘kemarin sempat hampir terjadi kecelakaan disini’ dan entah bagaimana dia bernegosiasi dengan hanya membayar Rp. 20.000.
Setelah melewati rintangan pertama berupa polisi lalu lintas yang banyak menyebar di penjuru DKI Jakarta, rintangan kedua menuju Taman Mini adalah mencari jalan menuju Taman Mini tanpa peta ataupun GPS. Dan dengan modal tanya-tanya ke orang di pinggir jalan kami menemukan petunjuk “jalan lurus sampai melewati tiga lampu merah dan belok kiri sampai ketemu Carefour trus belok kanan dan kami bisa memilih pintu mana saja untuk memasuki Taman Mini Indonesia Indah”.
Menurut saya Taman Mini Indonesia Indah merupakan salah satu harta berharga milik Indonesia dan khususnya Pemprov DKI Jakarta, selain Monas yang menjadi Identitas Indonesia. Dan tak ada bosannya saya mengatakan bangga pada almarhumah ibu Tien Suharto atas ide cerdasnya untuk pembangunan miniatur negara kita.
Tempat pertama yang kami kunjunggi adalah kubah burung, disana terdapat dua kubah besar dengan pembagian burung dari Indonesia bagian barat dan dari Indonesia bagian timur. Jujur saja saya merasa malu karena telah menjahit logo cluster di jaket kebanggaan angota SATLI karena pengetahuan saya tentang jenis-jenis satwa ini sangat minim, dan ketidakberuntungan ini bertambah karena ketua cluster saya tidak ikut di kunjungan untungnya ketua cluster Herpet mengetahui banyak hal tentang jenis-jenis satwa yang ada di pasar, jadi sedikit banyak pengetahuan saya bertambah setelah keluar dari kubah burung.
Di dalam kubah burung terdapat beberapa burung yang bisa diajak berfoto hanya dengan mebayar Rp. 5000 dan tentunya kami tidak melewati kesempatan ini.Check list our photo there:

Bubo anteng banget sama Dhani
Ngerasa jadi siswa Hogwarts
 Di dalam kubah burung Indonesia bagian barat ada sebuah kolam angsa yang juga dihuni oleh ikan mas super gede
Ikan-ikan ini mengingatkan saya pada bawang putih
Di dalam kubah burung Indonesia bagian timur yang paling saya sukai adalah kakak tua raja dengan paruh yang sangat runcing berbeda dengan kakak tua jambul kuning yang baruhnya kuat namun tumpul.
The King Of  Jacob
Alasan saya menamai foto diatas "The King Of Jacob" bukan karena demam twilight yang sedang merajai bioskop di seluruh dunia tapi karena menurut cerita kak yayuk orang-orang di Indonesia bagian timur menamai kakak tua dengan sebutan Jacob dan ini merupakan salah satu alasan kakak tua jambul kuning yang menghuni kubah FKH IPB dinamakan Jacob.
Keluar dari kubah burung ada area foto berupa patung ayam dan telur (yang membuat kita seolah-olah seperti ayamyang baru menetas dari dalam telur).

Menetas??

Menunggang ayam
Tujuan kami selanjutnya adalah ke museum reptil. mungkin karena saya tidak terlalu menyukai hewan melata jadi yang bisa saya simpulkan setelah keluar dari tempat ini hanya melihat ular,buaya,katak,kura-kura dan berbagai jenis hewan melata lainnya. Satu hal yang saya suka dari museum ini adalah bangunannya yang menyerupai satwa endemik Indonesia yang diduga satu-satunya jenis dinosaurus yang belum punah, komodo.
di dalam tubuh komodo ini terdapat replika dari hewan-hewan endemik Indonesia dari sabang sampai merauke. dan hal yang saya sesali, saya tidak berminat untuk mempelajari olahraga parkour karena gedung museum ini terlihat sangat menyenangkan untuk dipanjat.


Setelah mengunjunggi kubah burung dan museum reptil kegiatan yang diagendakan oleh Divisi Eksternal Himpro Satwaliar telah selesai dilaksanakan dan selanjutnya kami bebas mau kemana saja dan 8 teman saya yang lain memilih mengunjunggi museum IPTEK dan saya menjadi fotografer Pre-Wed dari saudara galuh dan Andhani. 


perjalan selanjutnya setelah meninggalkan Taman Mini Indonesia Indah adalah Monumen Nasional. Sepertinya anggota SATLI telah menunjukkan semangat Nasionalismenya dengan mengunjunggi tempat-tempat yang menurut saya "Indonesia banget" 
Tidak banyak kegiatan yang dilakukan di Monas hanya jalan-jalan sore dan foto-foto, niat sebenarnya pengen maen sepeda tapi seperti kata Dhani sepeda BNI lupa dibawa jadi kami hanya jalan-jalan sore di Monumen Nasional.
Ga sinkron antara tulisan yang ditulis dipapan dengan kegiatan cowok-cowok itu

Trio Mas Getir

Monumen Nasional

Our team


Back to home

Perjalanan ini diakhiri dengan kegiatan ngabisin bensin mobil dengan keliling Jakarta (Jakarta Pusat-Jakarta Selatan-Jakarta Pusat-Jakarta Selatan). Kami baru menemukan gerbang tol setelah memasuki daerah Jakarta Selatan.
Beberapa kalimat yang menarik di perjalanan mencari gerbang tol: 

  • Makanya ke Pasar Minggu aja! disana ada banyak gerbang tol (Bg Galuh)
  • Kalau orang Jakarta Selatan harus masuk tol lewat Jaksel (Anang)
  • Apakah kita nyasar? (Bg Benny)
  • Kok masih di Jakarta aja? (Ka Purnomo)
  • Akhirnya kita menemukan gerbang tol.. horeeee (Sms Bg Benny ke penghuni mobil sebelah)
  • Lain kali kalau mau jalan, bawa orang Jaksel, Jakpus, Jakbar, Jaktim,Jakut. (Anang)
Dan inilah akhirdari perjalanan kami memasuki gerbang tol sentul, keluar di Jalan baru dan kembalimelewati jalan raya Dramaga,penutupan singkat ala idul fitri di halaman BNI Dramaga dan pulang ke Habitat masing-masing.

You May Also Like

7 Comments

  1. wah yang eksis di blog nih, unyu2 banget itu yg foto sama telur2 raksasa :D
    reportnya keren by, sedikit banyak gw jadi tau perjalanan kesana. Tapi kok ga ada foto2 di taman reptil? jujur ya pas ngeliat patung komodo tiap ke taman mini, auranya ga enak hehehe, gelap, gede, agak ngeri #gapenting

    BalasHapus
  2. memulai hidup di dunia blogger dek...
    tapi ni tulisan rada berantakan, gw binggung mau nulis apa terutama kalimat diakhirnya.
    dan jujur aja antara judul ama cerita ga sinkron bgt, tapi emang teori ama pelaksanaanya ga sinkron juga..

    foto2 di museum komodo ga ada di kamera dhani, kayaknya di kamera ka pandu deh. ntar gw ceritain lagi kalau udah dapat poto2nya..
    dalam museumnya gw suka dek, ada unsur serem tapi bikin tenang..

    BalasHapus
  3. jadi pengen liat isi museum reptil deh. dari luar aja udh serem hehehe, itu sih gwnya aja yg ga hobi sm museum.
    gw angin2an lagi nih, pengennya lanjutin cerita lg :D

    BalasHapus
  4. Jadi lw harus sering2 ikut gw ke jakarta dek... gw paling suka museum..
    mau ke museum nasional/gajah putih kapan???
    kalau soal cerita otak gw mentok bgt, mirror tuh contohnya. masa gw udah mau ngebunuh tokohnya.

    BalasHapus
  5. wahh,, gw iri banget, seumur2 gw kepingin bgt liat burung hantu dgn mata kpala gw sndiri..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayooo.. datang aja ke TMII..
      ada banyak jenis burung dan bisa foto bareng juga..

      Salam Kenal ya

      Hapus