Curhatan ga jelas tentang Fenomena Pagi Ini

Hari ini aku berangkat kuliah lebih pagi dari biasanya, fenomena yang cukup langka mengingat aku selalu datang ke kelas tepat pada waktu pelaksanaan kuliah atau paling cepat 3-7 menit sebelum kuliah..
Seperti biasa aku selalu mampir di warteg favoriteku (baca: Plasma) untuk melaksanakan rutinitas harian yang namanya "sarapan". Dalam perjalanan dari kost ke warteg ada sebuah tempat sampah kecil, tempat yang biasanya kosong dan hanya dihuni oleh sampah-sampah dan berbagai ektoparasit yang menggunakannya sebagai tempat berkembang biak, hari ini mendapat tambahan penghuni. Seorang wanita muda dengan kaos merah yang mulai kotor sedang mengais tempat sambah itu untuk mencari makanan (menurutku ini adalah fenomena biasa yang terjadi di kota besar dan tentu saja Bogor termasuksalah satu kota besar di Indonesia, walaupun pada kenyataannya Dramaga merupakan daerah pelosok Bogor) dan wanita itu juga mengumpulkan puntung-puntung rokok. "Rokok" tentu saja ini fenomena aneh, bagaimana bisa seorang yang kelaparan dan mengumpulkan makanan dari tempat sampah masih menyempatkan diri untuk mencari potongan-potongan kecil rokok bekas yang dibuang oleh orang ke jalanan. Saat menemukan makanan yang masih baru dan belum banyak dihinggapi ektoparasit wanita itu lebih memilih menghisap potongan-potongan kecil rokok itu dan mengabaikan makanan itu.
And then.....
aku tidak tau bagaimana kelanjutan perjalanan wanita itu, seorang wanita berkaos merah yang mengumpulkan rokok..

Pelajaran moral yang aku dapatkan hari ini....
  • Aku adalah orang beruntung yang masih diberikan tempat berteduh yang nyaman, sandang yang layak, dan pangan yang cukup.
  • Aku masih diberikan kesaran akan pentingnya kesehatan dan bahaya dari benda yang namanya rokok.
  • Aku merupakan orang terpilih yang bangun dipagi hari dan tersenyum atas nikmat kehidupan hari ini dan memulai rutinitas harian yang cukup membuat lelah namun merupakan sebuah jalan yang telah dipilihNya untukku, sebuah jalan yang akan mengubah hidupku di masa yang akan datang.
tapi, ada suatu fenomena terkait kesehatan yang tak bisa mengubah pemikiran dan pemahaman ku tentang nya, "Sayur"
  • Teteh yang di warteg sepertinya telah mengenali kebiasaanku pada makanan yang namanya sayur.
  • Banyak orang yang mengingatkanku akan pentingnya serat untuk kebutuhan hidup, tapi tetap saja aku tidak mau menyentuh jenis makanan berwarna hijau yang mengandung serat.
Aku jadi binggung bagaimana mengakhiri curhatan ga jelas dan ga nyambung ini...
Oleh karena itu aku menarik sebuah kesimpulan atau lebih tepatnya sebuah pertanyaan pada diriku sendiri "Kapan aku mulai memperhatikan kesehatanku dan kapan aku akan memulai konsumsi serat untuk tubuhku?

You May Also Like

0 Comments